Benarkah Endometriosis dapat Menyebabkan Kemandulan?

Benarkah Endometriosis dapat Menyebabkan Kemandulan?
Credit: Freepik

Bagikan :


Endometriosis adalah salah satu gangguan menstruasi yang banyak dialami perempuan. Kondisi ini dialami sekitar 6-10% wanita di seluruh dunia. Hal ini kerap membuat wanita khawatir karena endometriosis diyakini dapat memengaruhi kesempatan seseorang untuk memiliki anak.

 

Apa Itu Endometriosis?

Di dalam rahim terdapat jaringan yang melapisi dinding rahim (endometrium). Endometrium ini akan menebal ketika Anda mengalami ovulasi sebagai persiapan agar embrio dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium yang menebal akan meluruh. Kondisi inilah yang dikenal dengan menstruasi.

Namun pada orang yang mengidap endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim ikut menebal dan tidak bisa luruh dan sulit keluar dari tubuh dengan sendirinya. Jika endometriosis melibatkan ovarium, hal ini dapat menyebabkan kista endometrioma yang mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan jaringan parut dan perlengketan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri setiap menstruasi, nyeri panggul dalam jangka panjang dan dapat memengaruhi kesuburan.

 

Bagaimana Pengaruh Endometriosis terhadap Kesuburan?

Dilansir dari Medical News Today, sebenarnya endometriosis tidak secara langsung menyebabkan wanita mengalami kemandulan. Namun endometriosis yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan gangguan kesuburan sehingga menurunkan peluang kehamilan. Menurut para ahli, sebagian besar perempuan yang didiagnosis tidak subur juga memiliki masalah endometriosis.

Endometriosis merupakan kondisi yang dapat terus memburuk seiring berjalannya waktu. Semakin banyak jaringan endometrium tumbuh di panggul dan perut, hal ini dapat menghalangi kerja sistem reproduksi. Akibatnya, sel sperma semakin sulit untuk mencapai sel telur.

Beberapa pengaruh endometriosis terhadap kesuburan di antaranya:

  • Dapat menyulitkan embrio untuk implantasi ke dinding rahim
  • Menyebabkan jaringan parut di tuba falopi
  • Memengaruhi pertumbuhan sel telur
  • Menyebabkan hormon tidak seimbang
  • Menyebabkan peradangan di panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Pada kondisi endometriosis yang cukup parah, jaringan endometriosis perlu diangkat melalui operasi. Namun pengangkatan jaringan endometriosisi ini sering kali perlu dilakukan beberapa kali sehingga menimbulkan jaringan parut baru pada rahim. Pada kondisi endometriosis parah, hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesuburan yang justru memperkecil peluang kehamilan.

 

Bagaimana Mengatasi Endometriosis?

Pengidap endometriosis tetap memiliki peluang untuk hamil. Umumnya dokter akan menyarankan untuk mengobati kondisi endometriosis terlebih dahulu sebelum menjalani program kehamilan. Metode penanganan endometriosis bergantung dari seberapa parah kondisi endometriosis yang dialami dan faktor lainnya seperti usia dan riwayat kesehatan. Beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi endometriosis antara lain:

Mengonsumsi obat-obatan

Endometriosis biasanya disertai nyeri menstruasi dan nyeri panggul. Dokter dapat memberikan obat pereda nyeri seperti diclofenac atau ibuprofen.

Terapi hormon

Terapi hormon juga dapat menjadi terapi efektif untuk mengurangi nyeri akibat endometriosis. Dengan terapi hormon bertujuan memperlambat pertumbuhan jaringan di sekitar dinding rahim dengan cara membatasi atau menghentukan produksi hormon estrogen. Beberapa terapi hormon yang bisa diberikan antara lain:

    • Pemberian alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik, IUD dan KB implan
    • Obat-obatan untuk menurunkan hormon estrogen

Operasi

Jika obat-obatan dan terapi hormon tidak efektif untuk mengatasi endometriosis, dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Beberapa prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi endometriosis adalah laparoskopi, laparotomi atau histerektomi.

Meskipun endometriosis bukan penyebab utama seseorang mengalami ketidaksuburan, namun kondisi ini dapat memperkecil peluang kehamilan. Jika Anda mengalami gejala endometriosis dan sering mengalami nyeri panggul dan nyeri saat menstruasi, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 10:23